Selasa, 10 Desember 2013

Tinjauan Terhadap Ilmu Keperilakuan : dalam Perspektif Akuntansi


2.1  TINJAUAN TERHADAP ILMU KEPRILAKUAN DALAM PERSPEKTIF AKUNTANSI

Ilmu keperilakuan mencakup bidang riset apapun yang mempelajari, baik melalui metode eksperimentasi maupun observasi, perilaku manusia dalam lingkungan fisik maupun sosial. Tujuan ilmu keperilakuan adalah memahami, menjelaskan, dan memprediksi perilaku manusia sampai pada generalisasi yang ditetapkan mengenai perilaku manusia yang didukung oleh bukti empiris.
Ilmu akuntansi keperilakuan dibangun berdasarkan kontibusi dari sejumlah disiplin ilmu keperilakuan, seperti psikolog, sosiologi, psikologi sosial. Akuntansi tidak dapat dilepaskan dari aspek perilaku manusia serta kebutuhan organisasi akan informasi yang dapat dihasilkan oleh akuntansi. Jadi, akuntansi bukanlah sesuatu yang bersifat statis, melainkan sesuatu yang akan selalu berkembang sepanjang waktu.
Akuntansi biasanya hanya terpusat pada pelaporan informasi keuangan. Selama beberapa dekade terakhir, para manajer dan akuntan profesional mulai menyadari kebutuhan akan tambahan informasi ekonomi yang dihasilkan oleh sistem akuntansi. Oleh karena itu, informasi ekonomi dapat ditambah dengan menyajikan data-data non-keuangan yang terkait dengan proses pengambilan keputusan.
AKUNTANSI ADALAH TENTANG MANUSIA
            Berdasarkan pemikiran perilaku, manusia dan faktor sosial sesungguhnya didsesain secara jelas dalam aspek – aspek oeprasional utama dari seluruh sudut sistem akuntansi. Namun, selama ini belum pernah ada yang melihatnya dari sudut pandang itu. Para akuntan membuat beberapa asumsi secara berkelanjutan mengenai bagaimana mereka membuat orang termotivasi. Jika akuntan berhubungan dengan efektivitas dan prosedur perusahaan secara luas, maka mereka juga selayaknya memonitor ketepatan asumsi yang bersifat kontradiktif terhadap apa yang mereka lihat dalam realitas perusahaan.
            Banyak sistem akuntansi masih dihadapkan pada berbagai kesulitan manusia yang tidak terhitung. Para manajer terbiasa bebas memanipulasi laporan informasi sistem akuntansi karena pertanggungjawaban dan pengambilan keputusan dilakukan hanya berdasarkan hasil yang mereka laporkan dan bukan berdasarkan kontribusi mereka yang lebih luas terhadap efektivitas organisasi. Tidak semua akuntan berkeinginan mengikuti logika tersebut. akuntansi adalah mengenai akuntansi. Untuk membuat pandangan ini adil, cara pandang akuntan harus mengandung beberapa pandangan yang terintegrasi.
AKUNTANSI ADALAH TINDAKAN
            Dalam organisasi, semua anggotanya mempunyai peran yang harus dimainkan guna mencapai tujuan organisasi. Peran anggota sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Setiap individu memiliki tujuan masing – masing sekaligus bertanggung jawab mencapai tujuan organisasi. Untuk itu, keselarasan tujuan antara individu dan organisasi diperlukan untuk mewujudkan terjadinya sinergi antara individu dan organisasi.
2.2 LINGKUP AKUNTANSI KEPERILAKUAN
Akuntansi keperilakuan berada dibalik akuntansi tradisional yang berarti mengumpulkan, mengukur, mencatat dan melaporkan informasi keuangan. Dengan demikian, dimensi akuntansi berkaitan dengan perilaku manusia dan juga dengan desaian, konstruksi, serta penggunaan suatu system informasi akuntansi yang efisien. Akuntansi keperilakuan dengan mempertimbangkan hubungan antara perilaku manusia dengan sistem akuntansi mencerminkan dimensi sosial dan budaya manusia dalam suatu organisasi.
Secara umum, lingkup dari akuntansi keperilakuan dapat dibagi menjadi tiga bidang besar.
a.       Pengaruh perilaku manusia berdasarkan desain, konstruksi, dan penggunaan system akuntansi. Bidang dari akuntansi keperilakuan ini mempunyai kaitan dengan sikap dan filosofi manajemen yang memengaruhi sifat dasar pengendalian akuntansi yang berfungsi dalam organisasi.
b.      Pengaruh system akuntansi terhadap perilaku manusia. Bidang dari akuntansi keperilakuan ini berkenaan dengan bagaimana system akauntansi memengaruhi motivasi, produktivitas, pengambilan keputusan , kepuasan kerja, serta kerja sama.
c.       Metode untuk memprediksi dan strategi untuk mengubah perilaku manusia. Bidang ketiga  dari akuntansi keperilakuan ini mempunyai hubungan dengan cara system akuntansi digunakan sehingga memengaruhi perilaku.

Pada masa lalu, para akuntan semata-mata fokus pada pengukuran pendapatan dan biaya yang mempelajari pencapaian kinerja perusahaan di masa lalu guna memprediksi masa depan. Mereka mengabaikan fakta bahwa kinerja masa lalu adalah hasil masa lalu dari perilaku manusia dan kinerja masa lalu itu sendiri merupakan suatu faktor yang akan mempengaruhi perilaku di masa depan. Mereka melewatkan fakta bahwa arti pengendalian secara penuh dari suatu organisasi harus diawali dengan memotivasi dan mengendalikan perilaku, tujuan, serta cita-cita individu yang saling berhubungan dalam organisasi

REFRENSI

 Ikhsan Lubis, Arfan. 2011. Akuntansi Keperilakuan Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar